SITUS BUMIAYU
Bekas Makam Belanda di RTH Bumiayu
SEJARAH
Rafiq Prayogo
12/10/20251 min baca


Berdasarkan bukti foto lama, ada beberapa arsip yang mempelihatkan sebuah komplek pemakaman di sebelah jembatan Kali Keruh tempo dulu. Di masa sekarang, tempat tersebut kini dijadikan sebagai Ruang Terbuka Hijau (RTH) Bumiayu yang lokasinya persis di samping kantor Polsek Bumiayu.
Dalam foto tersebut terlihat ada lebih dari satu nisan yang berjejer dikelilingi oleh pagar kayu. Beberapa nisan menunjukan sebuah lambang salib yang bisa dipastikan bahwa makam tersebut ialah milik orang non-muslim. Di belakangnya terlihat juga sebuah jembatan Kali Keruh tempo dulu yang nampak masih sederhana.
Di antara sekian ribu dokumen arsip Belanda, ada satu catatan lama yang menuliskan terkait asal-usul dari makam tersebut. Catatan tersebut menuliskan pemakaman sementara seorang prajurit muda Belanda dari Batalyon Grenadiers Keenam 411-BI di Bumiayu tahun 1949 lengkap dengan keterangan fotonya. Batalyon Grenaiders merupakan pasukan yang juga tergabung ke dalam divisi infanteri atau pasukan jalan kaki. Divisi ini biasanya difungsikan untuk menggempur lawan dari depan melalui petarungan jarak dekat.
“Tijdelijke begraafplaats van een aantal jongens van 411-BI (zesde bataljon Grenadiers) in Boemiajoe, begin 1949.”
Ada kemungkinan prajurit muda yang dimakamkan tersebut ialah seorang tentara KNIL Belanda yang tewas dalam pertempuran. Hal ini dilandasi oleh angka tahun 1949 yang tertera dalam catatan Belanda tersebut. Mengingat pada rentang waktu 1945-1949 merupakan sebuah masa yang dikenal oleh sejarawan sebagai Revolusi Nasional Indonesia.
Pada masa tersebut, setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia, Belanda mencoba menguasai Indonesia kembali melalui operasi agresi militer yang dilancarkan. Tidak heran jika di beberapa tempat ada berbagai gesekan antara kaum pribumi dengan tentara KNIL yang dibantu oleh sekutu. Gesekan inilah yang menimbulkan pecahnya perang dimana-mana, tak terkecuali di wilayah Bumiayu.
Dengan adanya bukti foto makam Belanda tersebut, membuktikan bahwa wilayah Bumiayu dan sekitarnya juga tak luput dari lembaran masa lalu yang kelam. Pada masa sekarang, makam Belanda tersebut kini sudah tidak ada lagi, tempat tersebut sekarang beralih menjadi ruang publik terbuka diantara padatnya toko-toko yang ada di Bumiayu.
